Enokitake atau lebih dikenal dengan jamur enoki (えのき茸) ialah jamur hayati pada permukaan batang pohon berdaun lebar dan lapuk.
Jamur enoki termasuk jamur pangan dengan tubuh buah hasil budidaya berbentuk panjang-panjang berwarna putih seperti tauge. Sehingga jamur ini juga terkenal dengan sebutan jamur tauge, jamur musim dingin, atau jamur jarum emas.
Enokitake banyak tumbuh di Jepang ini tersedia di alam bebas/terbuka, terutama pada musim-musim dengan udara sejuk seperti musim gugur hingga awal musim semi. Jamur ini juga dapat tumbuh di bawah salju.
Jamur ini tumbuh di permukaan batang pohon Celtis Sinensis (bahasa Jepang: Enoki) yang sudah melapuk, sehingga disebut Enokitake (jamur Enoki). Selain itu, bisa tumbuh di permukaan batang kayu lapuk pohon-pohon berdaun lebar seperti Bebesaran dan Kesemek. Jamur ini sering dianggap sebagai hama bagi beberapa produk pertanian. Bentuk jamur nan ada di alam terbuka berdaun lebar dengan diameter kurang lebih 3 cm, berwarna coklat, dan merah muda dengan batang padat berisi dan pendek.
Budidaya Jamur Enoki
Jamur Enokitake hasil budidaya bisa dipanen sepanjang tahun. Tubuh buah Enokitake hasil budidaya terlihat berbeda dari Enokitake yang tumbuh di alam bebas. Jamur hasil budidaya dilindungi dari sinar matahari sehingga berwarna putih, sedangkan jamur di alam bebas berwarna coklat hampir merah jambu. Jamur hasil budidaya juga memiliki batang yang panjang dan kurus-kurus, sedangkan jamur di alam bebas memiliki batang yang lebih pendek dan gemuk. Rasa jamur hasil budidaya juga sangat berbeda dengan jamur yang tumbuh di alam bebas.
Enokitake hasil budidaya memiliki bentuk menyerupai tauge dengan batang putih halus panjang dan payung jamurnya mungil mirip jarum pentul. Di Indonesia, jamur ini banyak terdapat di batang pohon kesemek nan umumnya tumbuh di daerah dataran tinggi seperti pegunungan Brastagi. Wilayah Sumatera Utara, Jawa Timur, dan Jawa Barat, merupakan wilayah yang banyak ditanami pohon kesemek.
Enokitake yang tersedia di pasar swalayan biasanya merupakan hasil budidaya. Hasil penanaman jamur ini dapat dinikmati sepanjang tahun. Jamur ini dibudidayakan dengan menggunakan botol plastik atau kantong plastik. Jamur memerlukan waktu 30 hari pada suhu 15 °C dan kelembapan 70% di atas media tanam serbuk gergaji atau serbuk bonggol jagung ditambah berbagai bahan campuran lain. Setelah itu, jamur masih perlu tumbuh 30 hari lagi dengan suhu yang lebih sejuk dan lebih lembap.
Proses Budidaya Jamur Enoki
Proses budidaya Enokitake tidaklah susah. Jamur cukup dilindungi dari sinar matahari dan dipaksa tumbuh di dalam botol plastik atau kantong plastik yang sempit. Jamur yang terus mencari sinar matahari akhirnya tumbuh terus ke atas hingga menjadi panjang-panjang dan kurus. Jamur memang bisa tumbuh tanpa sinar matahari, tapi sinar matahari tetap diperlukan pada penyebaran spora.
Enokitake dapat hidup di alam sebagai jamur liar atau dibudidaya dan dikultur. Kedua jenis ini dapat dimakan, namun jamur Enokitake hasil budidaya memiliki rasa dan kenikmatan yang lebih baik dibandingkan dengan jamur Enokitake liar. Jamur Enokitake hasil budidaya banyak digunakan dalam masakan Jepang dan Cina.
Ciri khas jamur Enokitake hasil budidaya adalah warnanya yang kuning pucat atau putih (karena tidak terkena sinar matahari), tangkainya yang panjang kurus dengan tudungnya yang kecil. Sedangkan ciri dari jamur Enokitake yang hidup liar adalah memiliki tudung berwarna coklat hingga merah jambu, berbentuk cembung dan ukurannya dapat mencapai 3 cm. Tudung ini akan semakin datar seiring bertambahnya usia jamur Enokitake.
Manfaat dan Khasiat dari Kandungan Gizi Jamur Enoki
Enokitake pada awalnya dianggap sebagai hama yang dapat merusak produk pertanian. Namun, setelah diteliti ternyata jamur ini memiliki banyak manfaat dan khasiatnya. Jamur ini memiliki kandungan gizi, vitamin, dan serat yang tinggi. Senyawa flammulin di dalamnya berkhasiat mencegah kanker dan tumor.
Enokitake juga mengandung zat antioksidan. Beberapa percobaan kini tengah dilakukan buat membuat dan mengembangkan vaksin kanker. Menurut sebuah penelitian di Singapura tahun 2005 lalu, jamur ini mengandung sangat banyak protein yang bisa membantu pengontrolan sistem imunitas.
Vitamin B1, B2, dan E yang terdapat pada Enokitake bisa menciptakan sistem imun, membantu mengurangi rasa lelah, memperbaiki sistem metabolisme tubuh, dan menurunkan berat badan. Selain itu, Enokitake dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah, menurunkan tekanan darah tinggi, mencegah penyumbatan pembuluh darah, sebagai anti bakteri, dan membantu penyembuhan kanker prostat.
Setelah mengetahui khasiatnya, enokitake mulai dibudidaya di wilayah Asia, khususnya Jepang, Korea, Indonesia, dan Cina. Jamur Enokitake sangat mudah dibudidayakan dan sudah dibudidayakan di Jepang sejak lebih dari 300 tahun yang lalu. Enokitake bisa ditanam sendiri di rumah asalkan suhu cukup sejuk. Di Cina, jamur ini sering digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengobati susah buang air besar.
Pembudidayaan jamur ini cukup mudah. Jamur dihindarkan dari sinar matahari sehingga warnanya putih hingga kekuningan. Rasanya berbeda dengan jamur nan tumbuh liar di alam terbuka. Jamur ini sering dijadikan bahan olahan sup, salad, dan campuran shabu-shabu. Jamur ini mudah lunak sehingga dalam proses memasak, dimasukkan paling akhir.
Jamur enoki juga banyak digunakan dalam berbagai masakan sup dalam Jepang, Korea, masakan Cina, dan Vietnam. Jamur ini mempunyai tekstur garing dan aroma yang segar. Bagian akar perlu dipotong sebelum digunakan dalam masakan. Jamur segar tahan disimpan di lemari es sampai satu minggu.
Biasanya jamur ini digunakan dalam masakan-masakan Asia. Jamur ini juga banyak digunakan sebagai bahan salad (di mana rasa terbaik dari jamur ini dapat dinikmati), sup, dan juga dapat digoreng bersama sayuran dan daging ataupun sebagai cemilan.